Dalam banyak peruntukan aplikasi komersial, industri dan utilitas, motor listrikdigunakan untuk mengubah energi listrik menjadi energi mekanik. Motor listrik tersebut dapat digunakan untuk pompa, kipas angin,
atau dapat dihubungkan ke bentuk lain dari peralatan mekanik peralatan conveyor atau mixer. Dalam banyak aplikasi tersebut kecepatan dari sistem terutama ditentukan oleh desain mekanik dan beban. Untuk peningkatan jumlah aplikasi tersebut, bagaimanapun, perlu untuk mengontrol sistem kecepatan dengan mengendalikan kecepatan motor.
Gb. conveyor yang digerakkan oleh motor listrik
Variable Spees Drive (Inverter)
Kecepatan motor dapat dikontrol dengan menggunakan beberapa jenis peralatan drive elektronik, disebut sebagai variabel atau drive kecepatan yang dapat di ubah (adjust). Drive variabel kecepatan (inverter) yang digunakan untuk mengontrol motor DC disebut DC drive. Drive variabel kecepatan yang digunakan untuk mengontrol motor AC disebut AC drive.
Gb. variable speed AC drive (inverter)
Sebelum membahas lebih jauh mengenai AC drive perlu memahami terlebih dulu beberapa istilah dasar yang terkait dengan pembahasan pengoperasian drive. Banyak dari istilah yang telah familiar untuk kita dalam beberapa konteks lain. Kemudian di postingan kali ini kita akan melihat bagaimana istilah tersebut berlaku untuk AC drive.
1. Force
Dalam istilah sederhana, gaya adalah tarikan atau dorongan. Gaya mungkin disebabkan oleh
elektromagnet, gravitasi, atau kombinasi dari sarana fisik lainnya.
2. Net Force
Net force adalah jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja pada suatu benda, termasuk gesekan dan
gravitasi. Ketika gaya diterapkan dalam arah yang sama mereka ditambahkan. Sebagai contoh, jika dua
gaya 10 lb diterapkan dalam arah yang sama maka gaya totalnya akan menjadi 20 lb.
Jika gaya 10 lb di terapkan dalam suatu arah, dan gaya 5 lb diterapkan dalam arah yang sebaliknya,
maka gaya totalnya akan menjadi 5 lb. Dan benda akan bergerak ke arah yang gayanya lebih besar.
Untuk lebih jelasnya dapat di lihat gambar di bawah ini.
Jika gaya 10 lb diterapkan sama dengan di kedua arahnya, maka gaya totalnya akan menjadi nol dan
benda tidak akan bergerak.
2. Torsi
Torsi adalah gaya memilin atau memutar atau yang cenderung menyebabkan suatu benda untuk
berputar. Suatu gaya diterapkan pada akhir tuas, untuk misalnya, menyebabkan efek memutar atau
torsi pada titik poros.
Dalam sistem di inggris torsi diukur dalam satuan pound-feet (lb-ft) atau pound-inci (lb-in). Jika misalnya
gaya 10 lb yang diterapkan pada tuas yang panjangnya 1 kaki (feet), maka torsinya akan mjd 10 lb-ft .
Meningkatkan gaya atau radius akan menghasilkan peningkatan torsi. Meningkatkan radius menjadi 2
kaki misalnya, akan menghasilkan torsi 20 lb-ft .
3. Kecepatan (speed)
Sebuah benda bergerak dalam perjalanan jarak tertentu dan waktu tertentu. Kecepatan adalah rasio dari
jarak tempuh dengan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai suatu jarak.
4. Linear Speed
Kecepatan linear adalah suatu benda yang di ukur ukuran dari berapa panjang jarak untuk mendapatkan
dari titik A ke titik B. kecepatan Linear biasanya diberikan dalam bentuk seperti meter per detik (m / s).
Misalnya, jika jarak antara titik A dan titik B adalah 10 meter, dan butuh waktu 2 detik untuk
mencapainya, maka kecepatannya adalah 5 m / s.
5. Rotation Speed
Kecepatan putaran (rotation speed) adalah pengukuran seberapa lama waktu yang dibutuhkan suatu
benda untuk berputar dari titik tertentu untuk mencapai satu putaran penuh dari titik awal. Kecepatan
putaran umumnya diberikan dalam rotation per menit (RPM). Misalnya suatu benda yang membuat
10 putaran penuh dalam 1 menit, maka kecepatannya adalah 10 RPM.
6. Hukum Inertia
Sistem mekanis tunduk pada hukum inersia. Hukum inersia menyatakan bahwa sebuah objek akan
cenderung tetap dalam keadaan diam atau tidak bergerak kecuali diberikan gaya dari luar. Peralatan
perlawanan terhadap percepatan (acceleration) / perlambatan (deceleration) disebut sebagai momen
inersia. Satuan pengukuran dalam sistem inggrisnya adalah pound-feet kuadrat (lb-ft2).
Jika kita melihat sebuah gulungan kertas secara terus menerus, itu terlihat diam (tidak berputar),
kita tahu bahwa ketika rol dihentikan, itu akan mengambil sejumlah gaya untuk menanggulangi inersia dari
roll agar bisa berputar.Gaya yang dibutuhkan untuk menanggulangi inersia ini bisa datang dari sumber
energi seperti sebuah motor. Setelah berputar, rol kertas akan terus berputar sampai gaya lain
bertindak untuk memberhentikannya.
7. Friction (gesekan)
Sejumlah besar gaya yang diterapkan untuk menanggulangi inersia pada sistem saat diam untuk memulai
bergerak. Karena gesekan menghilangkan energi dari sistem mekanis, kekuatan terus-menerus harus
diterapkan untuk menjaga sebuah benda tetap bergerak. Hukum inersia masih berlaku, namun, karena
gaya yang diterapkan dibutuhkan hanya untuk mengimbangi energi yang hilang.
Setelah sistem bergerak, hanya energi yang dibutuhkan untuk mengkompensasi berbagai kerugian perlu
diterapkan agar membuatnya tetap bergerak. Contohnya kerugian tersebut termasuk :
- Gesekan dalam motor, termasuk bearing-bearingnya.
- Kerugian gulungan pada motor
- Gesekan antara material gulungan dengan roller
8. Work (kerja)
Kapanpun gaya tersebut menyebabkan gerakan dalam bentukapapun, berarti suatu work (kerja ) telah
tercapai. Misalnya, pekerjaan telah terselesaikan ketika objek pada konveyor dipindahkan dari satu
titik ke titik lain.
Gb. conveyor yang telah memindahkan benda dari satu titik ke titik lain
Work didefinisikan sebagai (W) darigaya total/ net force (F) dan jarak perpindahan didefinisikan
sebagai (d).
W = F x d
9. Power (tenaga)
Power adalah tingkat melakukan kerja (work), atau work dibagi dengan waktu.
Dengan kata lain power adalah jumlah work yang dibutuhkan untuk memindahkan benda dari satu titik
ke titik yang lain, dibagi dengan waktu.
10. Horse Power (Tenaga Kuda)
Power dapat dinyatakan dalam foot-pound per detik, tetapi sering dinyatakan dalam tenaga kuda
(HP). Unit ini didefinisikan dalam abad ke-18 oleh James Watt. Watt menjual mesin uap dan
bertanya berapa banyak kuda yang akan dapat menggantikan dalam satu mesin uap. Kudanya
berjalan di sekeliling roda yang akan mengangkat beban. Dia menemukan bahwa setiap kuda rata-rata
dapat mengangkat beban sekitar 550 foot-pound selama per detik. Satu tenaga kuda setara dengan
500 foot-pounds per detik atau 33.000 foot-pounds per menit. Atau kalau disesuaikan dengan sistem
satuan indonesia, 1 HP adalah kemampuan mengangkat beban sekitar 76 kg setinggi 1 meter dalam
waktu 1 detik.
Berikut adalah rumus yang dapat digunakan untuk menghitung HP ketika torsi (lb-ft) dan kecepatan
(RPM) diketahui. Hal ini dapat dilihat di rumus bahwa peningkatan torsi, kecepatan, atau keduanya
akan berbanding lurus dengan meningkatnya nilai HP.
Dikutip dari: Electricity basic of siemens catalog, dengan diedit seperlunya
tanpa mengurangi makna dan isi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar