- Pengertian Kontrol Listrik
Mesin listrik modern terdiri dari tiga bagian terpisah yang
perlu untuk diketahui. Pertama mesin itu sendiri, yang dirancang
untuk melakukan pekerjaan tertentu sesuai dengan yang
dikehendaki. Kedua adalah motor listrik, yang dipilih sesuai
dengan kapasitas mesin. Dan yang ketiga adalah sistem kontrol
atau pengendalinya. Sebuah sistem kontrol dirancang untuk
mengoperasikan motor dan mesin. Bila suatu mesin hanya
memerlukan untuk start, berputar untuk beberapa saat, kemudian
stop, kontrol yang dibutuhkan cukup hanya dengan menggunakan
saklar toggle. Akan tetapi bila suatu mesin memerlukan beberapa
pengoperasian otomatis, seperti run beberapa saat, kemudian stop
sebentar dan lalu run lagi (cycle nya berulang), rangkaian kontrol
yang dibutuhkan adalah menggunakan sebuah rangkaian kontrol
yang terintegrasi.
Kata kontrol berarti mengendalikan atau mengatur, jadi ketika
kita bicara tentang kontrol motor atau mesin, kita membahas
mengenai pengendalian dan pengaturan fungsi dari motor atau
mesin tersebut. Ketika diaplikasikan pada motor, kontrol listrik
melakukan beberapa fungsi seperti starting, pengatur kecepatan,
sistem proteksi, putar balik dan stoping.
Berbagai perlengkapan yang dipergunakan untuk
mengendalikan fungsi motor listrik tersebut disebut sistem kontrol
atau kontrol komponen. Masing-masing type kontrol komponen
tersebut akan dibahas kemudian seperti dibawah ini :
- Kontrol Manual
Manual kontrol hanya mempunyai pengendalian yang
dilakukan oleh tangan, contohnya seperti gambar dibawah ini
. Barangkali kontrol tersebut paling banyak kita
jumpai pada pengendali motor dengan daya yang rendah. Kontrol
ini sering digunakan ketika hanya mengendalikan fungsi motor
untuk start dan stop saja.
Ini adalah contoh sederhana dari kontrol manual. Pastinya
banyak kekurangan dari pengontrolan secara manual ini, akan
tetapi ada hal yang membuat sistem ini masih digunakan yaitu
sistem ini mempunyai sedikit permasalahan kerusakan karena
tidak adanya instrument lain untuk fungsi kontrol automation,
disamping itu biaya untuk pembuatan kontrol seperti ini sangat
murah dibanding sistem kontrol lainnya. Sebuah kontrol manual
hanya memerlukan seorang operator untuk memindah toggle
switch atau menekan pushbutton untuk mengoperasikan atau
mematikan mesin.
- Kontrol Semiautomatis
Kontrol semiautomatis menggunakan saklar magnetik dan
beberapa perangkat lainnya seperti pushbutton, saklar toggle,
drum switches dan perangkat serupa lainnya. Akan tetapi yang
sering digunakan adalah pushbutton karena sangat compact dan
relative murah, contohnya seperti gambar 2.2.
Kontrol semiautomatis yang paling utama digunakan karena
memberikan keluwesan, praktis serta aman dibandingkan dengan
kontrol manual. Sebuah sistem kontrol yang mempergunakan
perangkat saklar magnetik dikategorikan ke dalam sistem kontrol
automatis. Dalam type pengontrolan seperti ini penyaluran daya
listrik ke beban tidak dilakukan langsung secara manual,
melainkan menggunakan magnetik kontaktor. Operator hanya
menekan tombol pushbutton sebagai rangkaian kontrolnya,
kemudian saklar magnetik atau biasa disebut magnetik kontaktor
akan on dan menyalurkan daya listrik ke beban melalui kontak -
kontaknya.
Sebagai sistem proteksi biasanya adalah dengan
menggunakan thermal overload, yang cara kerjanya adalah
apabila arus yang melewati overload tersebut melebihi batas
penyetingan maka akan trip dan memutus aliran arus listrik ke
beban. Dengan demikian tingkat keamanan dari bahaya listrik
bagi orang dan peralatan itu sendiri lebih terjamin.
- Kontrol Automatis
Dalam bentuk yang paling sederhana, sebuah kontrol
automatis adalah magnetic starter atau kontaktor yang dikontrol
(dikendalikan) oleh satu atau lebih perangkat switch otomatis
seperti limit switch, proximity switch, timer dan lain – lain.
Perangkat switch otomatis tersebut adalah sebagai sumber
informasi untuk mengendalikan sistem rangkaian.
Sebagai contoh thermostat, level switch, pressure switch atau
flow switch dapat digunakan untuk menyediakan informasi
variable process pengontrolan. Temperature, liquid level,
pressure dan flow switch adalah beberapa contoh variable process
untuk mengontrol magnetic starter atau kontaktor dan tentunya
motor listrik. Gambar 2.3 di bawah ini adalah contoh sederhana
dari kontrol automatis.
Dalam kontrol automatis, dikenal istilah kontrol loop tertutup
dan kontrol loop terbuka. Kontrol loop terbuka masih
menggunakan sistem kontrol manual dimana seorang operator
memberikan keputusan, seperti kapan motor akan start dan kapan
motor akan stop, sebagai contoh masih menggunakan switch
untuk melakukan perintah motor start dan stop. Kontrol loop
tertutup dicontohkan oleh kontrol level switch untuk mengatur
liquid (cairan ) dalam tank.
Gambar blok diagram dari loop tertutup dapat dilihat pada gambar
2.4 dibawah ini :
Dalam sistem loop tertutup, seperti yang di ilustrasikan pada
gambar 2.4 tersebut, dapat kita lihat feedback (umpan balik)
informasi mengenai proses parameter (sebagai contohnya adalah levelnya),
dan perbandingan informasi menggunakan reference
(untuk mengatur level liquid yang diinginkan), sebuah keputusan
dapat dilakukan oleh error detector dengan maksud ketika
controlling means (magnetic starter dan motor) harus di start
untuk menaikkan level liquid dalam tanki. Dalam sebuah sistem
kontrol loop tertutup, dapat diketahui dengan jelas melalui proses
kontrol itu sendiri dengan adanya feedback (umpan balik) dari
kondisi pengontrolan tersebut.
Perbedaan dasar antara kontrol manual, kontrol semiautomatis
dan kontrol automatis adalah terletak pada tingkat flexibilitinya.
Pada kontrol manual, operator harus melakukan pengoperasian
mesin (motor listrik) secara langsung dengan tangan dalam hal ini
maksudnya adalah menyalurkan tenaga listrik ke beban. Dengan
kontrol semiautomatis dimana tidak memerlukan seorang operator
untuk langsung menyalurkan tenaga listrik ke beban, melainkan
sistem kendalinya dapat ditempatkan pada lokasi yang nyaman
sesuai dengan yang kita kehendaki. Dalam kontrol automatis,
operator tidak perlu banyak melakukan apapun untuk
mengoperasikan mesin, karena sistem input perintah-perintahnya
telah dilakukan oleh kendali otomatis.
Pada industri pabrik modern sebuah kontrol automatis yang
digunakan, seorang operator hanya perlu melakukan starting awal
dan stop, untuk kemudian mesin akan beroperasi secara otomatis.
Pengoperasian mesin otomatis bergantung pada proses pembuatan
dan fungsi dari mesin tersebut, atau kombinasi dari keduanya.
Sebuah sistem kontrol automatis pada industri memerlukan
kontrol komponen yang terintegrasi. Sebuah kontrol automation
pada industri terdiri dari sistem elektrikal, elektronik, fluida,
hydraulik, dan perangkat pneumatik. Sebuah sistem kontrol yang
terintegrasi memanfaatkan berbagai variasi yang luas dari sebuah
perangkat analog dan digital elements serta menggabungkan dari
berbagai fungsi modul sesuai dengan yang dipersyaratkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar